MEMAMPAATKAN
PENGALAMAN MENJADI SEORANG JUTAWAN
Terkadang orang tidak
menyadari dengan potensi yang ada di dalam dirinya, sesuatu hal yang patut kita
gali dalam diri kita adalah keahlian atau kereatifitas baik yang datang secara
alami atau dengan pengalaman. Untuk itu mulai dari detik ini mari kita berkaca
atau merenung, kita taya pada diri kita potensi apa yang ada atau bisa kita
lakukan untuk menjadi seorang jutawan.
Untuk melengkapi
tulisan dan sebuah inspirasi kita ada satu ulasan tentang:
KARIAWAN
MENJADI SEORANG BOS
Mungkin kedengarannya
sangat aneh dan mustahil seorang kariawan bisa menjadi seorang bos hehehe…
Seperti banyak orang
bilang apalagi buat orang-orang yang sudah sukses pasti dia bilang TAK ADA YANG MUSTAHIL DIDUNIA INI pasti
kata-kata itu yang terlontar wkkk…
Kata-kata diatas emang
benar didunia itu semuanya nyata apa yang kita mau pasti akan kita dapat
asalkan dengan kemauan yang tinggi dan semangat juang yang takan pulang sebelum
padam, pemadadam kebakaran kali hahaha…
Seperti nara sumber
saya yang bernama Reni panggilan akrabnya dia lulusan dari UNIV di daerah kota
padang, jurusan peternakan, lulus tahun 2000, mbak Reni adalah seorang pengusaha ketring pelaminan yang sukses dia
berbagi cerita dengan saya tentang perjalanan karirnya dari nol sampai seperti saat ini huh…dahsat mas browww salut gue…
Mau
tau kisahnya??? Ok gua kasih tau gini ceritanya…
Kita awali dari profil
mbak reni aja dulu, dia lulusan D3 UNIV, Jurusan Peternakan lulus tahu 2000 embak
reni berasal dari kota padang. Pada tahun 2001 mbak reni memutuskan untuk pergi
kejakarta dengan dalih dijakarta mudah mencari pekerjaan, mbak reni dijakarta tinggal
dengan kakanya. Untuk memenuhi kebutuhannya mbak reni mencari pekerjaan dengan
mengandalkan izazah D3 nya itu, ternyata gak seperti yang dibayangkan mbak reni
sewaktu dipadang. Mencari kerja di
Jakarta ternyata susah, tetapi dengan kemauan dan semangat yang tinggi akhirnya
mbak reni dapat kesempatan kerja di suatu perusahaan ATFANCE perusahaan yang
bergerak di bidang (alat kesehatan) menjadi seorang seles atau marketing pada
tahun 2001 bulan mei, disini mbak reni diuji akan kemampuannya untuk menjadi
seorang marketing, karna mbak reni adalah seorang sarjana peternakan, untuk
menjadi seorang marketing mbak reni gak puya besik sama sekali, tetapi mbak
reni tidak menyerah begitu aja mbak reni terus berjuang sampai pada akhirnya perjuangan
mbak reni menghasilkan buahnya juga mbak reni pun dapat menjual prodaknya mbak
reni sangat senang, seiring waktu terus berjalan mbak reni mulai menguasai dan
paham mengenai marketing prodak kesehatan ini akhirnya mbak reni terus
meningkat penjualannya.
Mbak
reni sadar akan kemampuannya, dia berpikir kalau terus-trusan kerja di sini
tidak aka nada kemajuan atau perkembanngan. Pada bulan November 2001akhirnya
mbak reni memutuskan untuk berhenti dari prusahaan alat kesehatan karna
prestasinya tidak menghasilkan buah yang mbak reni harapkan.
Memampfaatkan
keahlian mbak reni sebagai marketing akhirnya mbak reni melamar lagi menjadi
seorang marketing di Perusahaan Asuransi AIG LIPPO NON pada tahun 2001 bulan
juni. Mbak reni disini merasa lebih yaman dan menikmati pekerjaannya, disini
mbak reni mulai meningkatkan dan mengasah lagi kemampuannya, sampai pada
akhirnya mbak reni mulai berprestasi castamer dan castamer terus mbak reni
rekrut sampai akhirnya bonus demi bonus gaji mbak reni dapatkan. Disini mbak
reni mulai betah dan merasa yaman kerja menjadi marketing sampai suatu saat
prestasi mbak reni mulai membuahkan hasil, akhirnya prusahaan mengangkat mbak
reni sebagai seorang supervaiser mbak reni senang pada saat pengangkatan itu
tetapi seiring waktu terus berjalan mbak reni merasa jenuh menjadi seorang
supervaiser “gaji gak seberapa capenya setengahmati” ujarnya mbak reni.
Akhirnya mbak renipun mengundurkan diri pada tahun 2003 dengan alasan “gaji
supervaiser lebih kecil disbanding dengan marketing dan tanggung jawabnya lebih
besar” ujarnya.
Emang
bener juga si browwww… ngapain dipertahanin kalo gak ada hasilnya hehehe…
Faktor
gaji emang paling no satu yang di harapkan semua kariawa, kesejah traan adalah
tuntutan utama bagi seorang pegawai untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk itu bagi
para wira usahawan “utamakan kesejahtraan demi kelangsungan prusahaan dan
kariawan”.
Kembali
ke perjalanan sukses mbakreni, akhirnya mbak reni pun semakin senang menjadi
seorang marketing, akhirnya pada tahun 2003 bulan mei mbak reni bekerja disalah
satu wirasuasta jasa yaitu jasa ketring dekorasi pelaminan. Singkat cerita
dengan kecerdasan dan kepintaran mbak reni di perusahaan ini mbak reni bukan
hanya menjadi seorang marketing saja tetapi dia jadikan suatu pengalaman dan
ajang pembelajar untuk menjadi seorang yang mandiri.
Sampai
pada akhirnya mbak reni memutuskan untuk berhenti kerja dari perusaan catring ini
pada thn 2005 dengan dalih bosan, tetapi ada kata-kata mbak reni yang patut di
kutif dan di garis bawahi yaitu:
“saya
bosan sudah tidak ada tantangan lagi” ujar mbak reni
“Hidup itu butuh tantangan tanpa
tantangan sama aja kita mati”
Sungguh luar biasa
sampai pada akhirnya mbak reni mengambil keputusan pada tahun 2005 bulan mei,
dia memutuskan untuk membuka usaha ketring sendiri. “Saya butuh tantangan ujar
mbak reni” kepada saya, tantangan mbak reni semakin berat tapi mbak reni malah
semaking senang dan semangat.
Untuk
membuka ketering modal yang dimiliki mbak reni pada saat itu hanya 20 juta,
untuk pralatan dan lain-lain mbak reni memakai jasa penyewaan alat-alat dekor
ketring, castamer demi castamer mbak reni layani acara demi acara mbak reni sajikan
dan sedikit demi sedikit mbakreni dapat menabung dan dapat membeli beberapa
peralatan, trus dan trus sampai pada akhirnya mbak reni pun dapat membeli rumah
di residen pondok bambu Jakarta timur dan kantor sendiri.
“Hidup
itu harus berkembang, coba lepas dari genggaman orang dan hiduplah mandiri”. Kata-kata
trakhir mbak reni kepada saya.